Jazz

Jazz

Selasa, 12 Januari 2010

Kelemahan struktur Organisasi Garis / Staff Fungsional Pada Suatu Instansi Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar yang harus seseorang jalani baik itu pendidikan yang terjadi didalam lingkup keluarga atau diluarnya misalnya pendidikan formal dan nonformal. Tujuan dari pendidikan ini sejatinya adalah untuk membentuk suatu individu yang bermartabat, berpendidikan, santun, cerdas, serta berguna bagi dirinya sendiri bangsa dan Negara.

Dalam hal pemenuhan kebutuhan akan pendidikan di Indonesia, maka dibentuklah suatu badan atau instansi yang bergerak dalam bidang pendidikan. Dinas Pendidikan merupakan salah satu diantara beberapa instansi yang ada. Instansi ini bertugas mengkoordinir dan mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan dunia pendidikan.

Koordinasi dan pengaturan dilakukan secara berkala dan dilakukan oleh beberapa staff dari instansi tersebut, misalnya berkala dalam kurun waktu 6 bulan / semester. Staff ini merupakan bagian dari struktur keorganisasian yang ada dalam sebuah instansi pendidikan, dan bertugas berdasarkan perintah dari atasannya.

Dari wacana di atas, dapat diketahui bahwa instansi pendidikan dalam hal ini Dinas Pendidikan menggunakan struktur organisasi garis. Dimana dalam struktur organisasi ini terdapat suatu pimpinan yang mengatur aktifitas atau kegiatan dari para anggotanya. Dan para anggota ini bertanggung jawab langsung akan kegiatannya.

Adapun kelemahan dari kondisi seperti ini adalah sebagai berikut :

1. Mempersulit Koordinasi
2. Dapat menciptakan konflik antar staff fungsional
3. Kurangnya kontak antara bawahan ke pimpinan
4. Pendelegasian yang dilakukan atasan ke bawahan biasanya sulit dilakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar