Menganalisa Suatu Virus
Pembuatan suatu antivirus sendiri tentunya tidak bisa lepas dari pengenalan virus itu sendiri. Kita harus menganalisa cara kerjanya, apa saja yang mampu di perbuat oleh virus itu, apa saja yang diinfeksi dan sebagainya.
Untuk melakukan analisa suatu virus biasanya membutuhkan tool-tool yang dapat menganaliasa suatu virus secara mendetail dan cepat.
Berikut terdapat beberapa tools yang dapat anda gunakan untuk menganalisa suatu virus.
1. Malcode Analysis Pack
(http://labs.idefense.com/software/download/?downloadID=8)
Tool ini terdiri dari bermacam-macam aplikasi yang dapat membantu anda menganalisa suatu malcode.
Contohnya seperti ShellExt, socketTool, fakeDNS, Sheilcode2Exe dan sebagainya.
2. Autorun For Windows
(http://technet.microsoft.com/en-us/sysinternals/bb963902.aspx)
Aplikasi ini digunakan untuk mengetahui lokasi auto-starting dari startup monitor yang berada di windows.
Aplikasi ini akan menunjukkan program yang berjalan saat sistem melakukan bootup atau login.
3. RegMon for Windows
(http://technet.microsoft.com/en-us/sysinternals/bb896652.aspx)
Tool ini bisa menampilkan aplikasi mana saja yang sedang melakukan akses registry pada sistem anda.
Semua akan ditampilkan secara real-time
4. FileMon for Windows
(http://technet.microsoft.com/en-us/sysinternals/bb896642.aspx)
Tool ini akan menampilkan system activity dari sebuah file dalam operating system secara real-time.
5. Multipot (http://labs.idefense.com/software/download/?downloadID=9)
Aplikasi ini di desain untuk mengumpulkan malicious code yang banyak terdapat di internet.
6. Process Explorer for Windows
(http://technet.microsoft.com/en-us/sysinternals/bb896653.aspx)
Tool ini mengetahui informasi mengenai handles dal DLLs proses yang sedang terbuka.
Aplikasi ini akan menunjukkan list dari proses yang sedang aktif saat itu.
7. Resource Hacker (http://www.angusj.com/resourcehacker/)
Tool yang bisa digunakan untuk mengubah resource pada win32 executables serta resource file yang lain.
8. Rootkit Unhooker (http://www.antirootkit.com/software/RootKit-Unhooker.htm)
Aplikasi untuk mendateksi rootkit.
Beberapa fitur yang ditawarkan antara lain Ultimate Drivers Detection, Hidden File Detection dan sebagainya.
9. SysAnalyzer (http://labs.idefense.com/software/download/?downloadID=15)
Tool ini mampu menganalisa malcode run time secara otomatis untuk memonitor apa yang sedang dilakukan oleh sistem dan proses yang sedang berjalan.
10. PE iDentifier (http://www.peid.info/)
Aplikasi ini digunakan untuk mendeteksi packers,cryptors.
Tool ini mampu mendeteks lebih dari 600 signatures yang berbeda dari PE file.
11. VB Decompiler Lite (http://www.vb-d
ecompiler.org/download.htm)
12. MiTec EXE Explorer (http://www.mitec.cz/exe.html)
Tool ini diciptakan sebagai executable reader.
Aplikasi ini mampu membaca dan menampilkan executable file properties dan struktur dari sebuah file yang dianalisis.
suumber: http://pctools-one.blogspot.com/
Membuka file office 2007 dengan office 2000/2003
Jika kita ingin membuka file office 2003 dengan menggunakan Office 2007 itu hal yang biasa, namun bagaimana jika sebaliknya?? Pasti kita akan merasa jutek, kesal, kecewa, menggerutu dan sebagainya jika ada file penting yang ingin dibuka tetapi, filenya adalah Office 2007 sedangkan aplikasi yang terinstall adalah Office 2000 atau 2003.
Mau beralih menggunakan office 2007 merasa enggan atau gak tertarik. Hal ini mungkin disebabkan karena kita-nya masih lebih familiar menggunakan office 2000 atau 2003 dibandingkan office 2007 dikarenakan bentuk tampilannnya yang sudah jauh berbeda.
Namun gak usah merasa sedih dan kecewa karena file office 2007 tersebut bisa dibuka menggunakan office 2000 atau 2003 loh... Lalu bagaimana cara membuka file office 2007 menggunakan office 2000 atau 2003.
Untuk keperluan ini kita perlu menginstall software tambahan yang namanya FileFormatConverters.exe. Software ini dibuat oleh microsoft sendiri, hanya saja mungkin ada beberapa fitur yang tidak jalan, tetapi yang penting intinya kita dapat membuka file yang kita inginkan.
sumber: http://www.artikeltentangkomputer.co.cc/2010/04/cara-membuka-file-office-2007.html
Tablet dengan Docking Keyboard
Tablet atau netbook? Ini yang menjadi pembeda Asus EEE Pad Transformer dibandingkan tablet lainnya. Dengan banyaknya produk tablet di pasaran, vendor mulai menciptakan keunikan sendiri.
Popularitas komputer tablet terbukti melebihi tren netbook yang sempat meledak beberapa tahun silam.Tablet dianggap sebagai alat paling ideal untuk menemani konsumen bepergian. Selain ringan, berlayar sentuh,juga memiliki daya tahan baterai tinggi. Meski demikian,tablet juga memiliki keterbatasan.Alat ini lebih menonjolkan aktivitas untuk mengonsumsi konten dibandingkan berproduksi atau bekerja.Keterbatasan itu karena ketiadaan keyboard alias papan ketik.
Maklum, mengetik lama menggunakan layar sentuh rasanya mustahil dilakukan. iPad maupun Samsung Galaxy Tab sebenarnya sudah menyediakan aksesori keyboard dock secara terpisah. Namun, AsusTek rupanya ingin membawa aksesori ini ke level baru. Bukan sekadar aksesori,namun menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tabletnya. Inilah yang mereka lakukan di EEE Pad Transformer,tablet 10.1 inci dengan sistem operasi Android 3.0.
Nama Transformer ada kaitannya dengan bagaimana produk tablet ini kemudian bisa menjadi “laptop” saat dikoneksikan dengan docking keyboard-nya. ”Kami ingin menawarkan kepada pengguna lebih banyak pilihan,” ujar CEO AsusTek Jerry Shen kepada Associated Press. ”Pengguna bisa melakukan berbagai fungsi.Mulai sentuhan 10 jari, dukungan video flash, e-book reading, dan kibor fisik untuk memangkas keterbatasan komputer tablet,” paparnya. Di Taiwan, versi EEE Pad Transformer 16 GB tanpa keyboard dipasarkan sekitar USD- 500 atau Rp4,7 jutaan. Sementara, harga dengan keyboard Rp5,7 juta.
Transformer ini akan berdampingan dengan tablet keluaran Asus lainnya,e- Slate, tablet 12 inci yang ditenagai oleh sistem operasi Microsoft Windows. Dengan spesifikasi laiknya sebuah notebook,kelemahan e- Slate selain ukuran yang berat adalah daya tahan baterai yang tak lebih dari 4 jam. Sekadar perbandingan, tablet seperti iPad mampu bertahan hingga 9 jam. e- Slate telah dipasarkan sejak Januari silam. Sementara dua varian Transformer paling tidak meluncur pada bulan ini.
Asus berharap keseluruhan varian tabletnya mampu terjual hingga 2 juta unit di seluruh dunia pada 2011. Memang, tablet adalah milik siapa saja. Selain Asus, perusahaan Taiwan lainnya,Acer Inc,sudah merilis empat model tablet, plus smartphone berukuran 4,8 inci yang akan dipasarkan pada bulan ini. Acer adalah vendor komputer ketiga terbesar dunia. Salah satu alasan mengapa vendor beramai-ramai masuk ke pasar tablet karena market share PC dan laptop terus menurun. Dan, mereka percaya diri bahwa dominasi Apple di komputer tablet nantinya bisa digeser hingga 50% pada 2012 karena lebih banyak gadget yang menggunakan Android dan sistem operasi Microsoft.
sumber: http://www.artikelkomputer.net/2011/04/tablet-dengan-docking-keyboard.html